Alangkah tebal
tanda seru
untuk
perasaan sebal
saat bulan
tidak lagi utuh,
sedang dadaku
butuh
kemurnian
jalan wirid
;kembali
pada Hyang
Pohon nyiur
di Timur berkibas,
masa silam
tenggelam, bertunas,
bunga kesadaran
merebak.
Para pandita
berlayar
melanjutkan
doa-doa,
barangkali
kita sanggup
melupa
duka dan air mata negeri
padahal
kertap pada atap dadamu
kerap
berderap lebih mencekam
serupa
bulan pecah
belingsatan
bertaburan
di laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar